Dari Jabir ra berkata; Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya pada waktu malam ada satu saat dimana bila seorang muslim memohon kebaikan pada Allah Ta’ala baik yang berkaitan dengan urusan dunia maupun urusan akhirat niscaya Allah SWT mengabulkan permohonan itu. Dan saat yang demikian itu ada pada setiap malam.” (HR. Muslim)
Menjaga Sifat Malu
Menjaga Sifat Malu
Abu Mas'ud Uqbah bin Amr Al-Anshari Al-Badri ra. berkata, Rasulullah saw bersabda :
Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari perkataan kenabian yang pertama ialah : Bila engkau tidak malu, maka perbuatlah sekehendak hatimu. (HR. Bukhori)
“Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah maka ia akan memperoleh keridhaan Allah.” (HR. Abu Ya’li)
Sesungguhnya sebagian dari apa yang telah dikenal orang dari perkataan kenabian yang pertama ialah : Bila engkau tidak malu, maka perbuatlah sekehendak hatimu. (HR. Bukhori)
“Ketaatan kepada Allah adalah banteng yang Agung. Siapa saja yang memasukinya akan merasa aman. Dan barangsiapa yang keluar darinya akan diliputi rasa takut”. (Ibnu Qayyim Al Jauziyah)
“Jagalah Allah niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya akan engkau dapati Ia dihadapanmu”. (HR. Ibnu Abbas).
“Barangsiapa berpuasa dengan keimanan dan mengharap keridhaan Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah terdahulu.” (HR. Bukhari)
“Laksanakan ibadah sesuai kemampuanmu. Jangan membiasakan ibadah lalu meninggalkannya.” (HR. Addailami)
“Ya Rabbku bagi-Mu segala puji yang layak bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran-Mu”. (HR. Athabrani)
“Kemuliaan orang adalah agamanya, harga dirinya (kehormatannya) adalah akalnya sedangkan ketinggian kedudukannya adalah akhlaknya.” (HR. Ahmad dan Al Hakim).
Seorang yang baik keislamannya ialah yang meninggalkan apa-apa yang tidak berkepentingan dengannya.” (HR. Attirmidzi).
“Seorang muslim cermin bagi muslim lainnya.” (Hadits Shahih).